Kota Mojokerto adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak 50 km barat
daya Surabaya.
Mojokerto merupakan kota dengan luas wilayah terkecil di Jawa Timur dan seluruh
wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto.
Kota ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dilihat dari penerimaan asli
daerah setiap tahun mengalami peningkatan. Kota Mojokerto merupakan salah satu
wilayah yang masuk dalam kawasan metropolitan Surabaya, yaitu Gerbangkertosusila.
Sejarah
Pembentukan Pemerintah Kota Mojokerto
diawali melalui status sebagai staadsgemente, berdasarkan keputusan Gubernur
Jendral Hindia Belanda Nomor 324 Tahun 1918 tanggal 20 Juni 1918.
Pada masa Pemerintahan Penduduk Jepang
berstatus Sidan diperintah oleh seorang Si Ku Cho dari 8 Mei 1942 sampai dengan15 Agustus 1945.
Pada zaman revolusi 1945 – 1950
Pemerintah Kota Mojokerto di dalam pelaksanaan Pemerintah menjadi bagian dari
Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan diperintah oleh seorang Wakil Walikota
disamping Komite Nasional Daerah.
Daerah Otonomi Kota Kecil Mojokerto
berdiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950, tanggal 14 Agustus 1950 kemudian berubah status sebagai Kota
Praja menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957.
Setelah dikeluarkan Undang-Undang Nomor
18 Tahun 1965 berubah menjadi Kotamadya Mojokerto. Selanjutnya berubah menjadi
Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1974.
Selanjutnya dengan adanya Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah, Kotamadya Daerah Tingkat II
Mojokerto seperti Daerah-Daerah yang lain berubah Nomenklatur menjadi
Pemerintah Kota Mojokerto.
Mojokerto pernah menjadi sebuah
kawedanan dengan Asisten Wedana Bapak Supardi Brototanoyo. Perkembangan
selanjutnya Bapak Supardi Brototanoyo menjadi Wedana dan terakhir menjadi
Walikota Mojokerto pada saat itu.
Kondisi Geografis Daerah
Luas dan Batas Wilayah
Kabupaten Mojokerto merupakan salah
satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur, dimana luas wilayah seluruhnya adalah
969.360 Km2 atau sekitar 2,09% dari luas Provinsi Jawa Timur, dengan rincian
penggunaan/pemanfaatan areal sebagai berikut:
–
Pemukiman : 132,440 Km2
– Pertanian : 371,010 Km2
–
Hutan : 289,480 Km2
–
Perkebunan : 170,000 Km2
–
Rawa-rawa/waduk : 0,490 Km2
– Lahan
kritis : 0,200 Km2
– Padang rumput : 1,590 Km2
– Semak-semak/alang-alang
: 0,720 Km2
Penggunaan lahan di wilayah Kabupaten
Mojokerto ini dari tahun ke tahun mengalami peralihan fungsi, misalnya lahan
pertanian yang berubah fungsi menjadi lahan pemukiman, pekarangan, bangunan dan
lahan industri serta sebagian lagi dialihkan menjadi jalan.
Kabupaten Mojokerto memiliki
batas-batas administratif sebagai berikut :
– Sebelah Utara : Kabupaten
Lamongan dan Kabupaten Gresik
– Sebelah Timur : Kabupaten
Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan
– Sebelah
Selatan : Kota Batu dan
Kota Malang
– Sebelah
Barat : Kabupaten Jombang
– Sedangkan ditengah-tengah
terdapat wilayah Kota Mojokerto.
Letak dan Kondisi Geografis
Secara geografis wilayah Kabupaten
Mojokerto terletak antara 111°20’13” s/d 111°40’47” Bujur Timur dan antara
7°18’35” s/d 7°47” Lintang Selatan.
No.
|
Kecamatan
|
Jumlah
|
|
Kelurahan
|
Desa
|
||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
|
Trowulan
Sooko
Puri
Bangsal
Mojoanyar
Gedeg
Kemlagi
Dawarblandong
Jetis
Mojosari
Ngoro
Pungging
Kutorejo
Dlanggu
Jatirejo
Gondang
Pacet
Trawas
|
–
–
–
–
–
–
–
–
–
5
–
–
–
–
–
–
–
–
|
16
15
16
17
12
14
20
18
16
14
19
19
17
16
19
18
20
13
|
Jumlah
|
5
|
299
|
Secara administratif Kabupaten
Mojokerto masuk Wilayah Kerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan
Pembangunan Bojonegoro, sedangkan secara spatial Tata Ruang Jawa Timur adalah
masuk dalam kawasan pengembangan “Gerbang Kertosusila”. Kabupaten Mojokerto
terdiri atas 18 Kecamatan, 299 Desa dan 5 Kelurahan dengan perincian berikut
ini :
Jumlah Desa dan Kelurahan tiap
Kecamatan Tahun 2015
Sumber
data: Bagian
Pemerintahan Setda Kabupaten Mojokerto,Tahun 2015
Topografi
Berdasarkan struktur tanahnya, wilayah
Kabupaten Mojokerto cenderung cekung ditengah-tengah dan tinggi di bagian
selatan dan utara. Bagian selatan merupakan wilayah pegunungandengan kondisi
tanah yang subur, yaitu meliputi Kecamatan Pacet, Trawas, Gondang, dan
Jatirejo. Bagian tengah merupakan wilayah dataran sedang, sedangkan bagian
utara merupakan daerah perbukitan kapur yang cenderung kurang subur.
Tinggi dan Luas Daerah Menurut
Kecamatan
No.
|
Kecamatan
|
Tinggi Rata-Rata dari Permukaan Laut
(m)
|
Luas Daerah*) (Km2)
|
1.
|
Jatirejo
|
140
|
8.510,99
|
2.
|
Gondang
|
240
|
11.337,42
|
3.
|
Pacet
|
470
|
9.832,02
|
4.
|
Trawas
|
600
|
6.594,29
|
5.
|
Ngoro
|
120
|
6.902,95
|
6.
|
Pungging
|
100
|
4.476,28
|
7.
|
Kutorejo
|
170
|
4.629,53
|
8.
|
Mojosari
|
100
|
3.044,38
|
9.
|
Bangsal
|
60
|
2.373,70
|
10.
|
Mojoanyar
|
54
|
2.479,67
|
11.
|
Dlanggu
|
120
|
3.736,10
|
12.
|
Puri
|
70
|
3.781,25
|
13.
|
Trowulan
|
60
|
4.647,14
|
14.
|
Sooko
|
64
|
2.497,32
|
15.
|
Gedeg
|
36
|
2.662,46
|
16.
|
Kemlagi
|
52
|
5.848,19
|
17.
|
Jetis
|
60
|
6.065,33
|
18.
|
Dawarblandong
|
75
|
8.127,95
|
Kab. Mojokerto
|
84
|
97.546,97
|
|
Keterangan :
*) Luas daerah termasuk hutan
negara
|
Sumber data : BPS Kabupaten Mojokerto,Tahun
2015
Sekitar 30% dari keseluruhan wilayah
Kabupaten Mojokerto, tingkat kemiringan tanahnya lebih dari 15 derajat,
sedangkan sisanya merupakan wilayah dataran sedang dengan tingkat kemiringan
kurang dari 15 derajat.
Pada umumnya tingkat ketinggian
wilayah di Kabupaten Mojokerto rata-rata berada kurang dari 500 meter diatas
permukaan laut, dan hanya Kecamatan Pacet dan Trawas yang merupakan daerah
terluas yang memiliki daerah dengan ketinggian lebih dari 700 meter di atas
permukaan laut.
Ketinggian Lahan
Berdasarkan ketinggian lahan, wilayah
Kabupaten Mojokerto terletak antara 15 sampai dengan di atas 600 meter dari
permukaan laut. Ketinggian lahan dari permukaan laut merupakan salah satu
faktor yang menentukan jenis peruntukannya, oleh karena itu ketinggian lahan
merupakan salah satu penentu dalam menetapkan wilayah tanah usaha. Luas daerah
berdasarkan ketinggian tempat adalah sebagai berikut :
Luas Lahan Berdasarkan Ketinggian
No.
|
Ketinggian Tempat
(meter)
|
Luas
|
|
Ha
|
%
|
||
1.
2.
|
0 – 500
500 – 1000
|
90.952,68
6.594,29
|
93,24
6,76
|
Total
|
97.546,97
|
100,00
|
|
Sumber
Data : BPS Kabupaten
Mojokerto, Tahun 2015
|
15 Tempat Wisata Wajib dikunjungi di
Mojokerto
Berbagai tempat wisata yang ada di Mojokerto bukan hanya diminati oleh masyarakat sekitar ataupun
wisatawan domestic saja, namun keistimewaan beragam tempat di sana juga dilirik
oleh para wisatawan asing mancanegara. Dari sekian banyak pilihan lokasi wisata
yang bisa anda jadikan alternative liburan, di bawah ini ada 15 tempt wisata di Mojokerto yang
menarik untuk dikunjungi dan perlu anda kenali lebih dalam sebelum
mendatanginya, yaitu:
1. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala
Mojokerto
Tempat pelestarian berbagai peninggalan
zaman purbakala selayaknya menjadi salah satu pilihan wisata yang cocok bagi
anak-anak. Selain menambah wawasan secara teori, anak-anak juga bisa melihat
langsung berbagai koleksi peninggalan purbakala yang dilestarikan sekaligus
mengamatinya dari dekat. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala ini terletak
di Kecamatan Trowulan, Mojokerto.
2. Situs Kedaton Mojokerto
Ada banyak lokasi bersejarah yang ada
di Mojokerto dan menarik untuk anda kunjungi. Salah satunya yaitu Situs Kedaton
yang lokasinya berada di Dusun Kedaton, Sentonorejo, Kecamatan Trowulan. Di
sana, anda akan melihat suatu kompleks yang berisi sisa bangunan kuno yang
terbuat dari batu bata merah yang diduga merupakan sisa bangunan dari abad
ke-13 dan peninggalan Kerajaan Majapahit. Selain itu, anda juga akan melihat
Candi Kedaton dan Sumur Upas yang tempatnya masih berada di sekitar Situs
Kedaton.
3. Candi Bajang Ratu Mojokerto
Sama seperti lokasi Balai Pelestarian
Peninggalan Purbakala dan Situs Kedaton, Candi Bajang Ratu juga terletak di
Kecamatan Trowulan. Lebih tepatnya, salah satu candi Trowulanpeninggalan
Kerajaan Majapahit yang ada di Mojokerto ini terletak di Desa Temon wilayah
tersebut.
4. Makam Troloyo Mojokerto
Makam Troloyo menyimpan banyak sejarah
masa lampau yang sampai saat ini masih menjadi salah satu destinasi obyek
wisata bersejarah yang layak dikunjungi dan berhasil menciptakan daya tarik
tersendiri bagi siapapun yang mengunjunginya. Makam ini berada di Kecamatan
Trowulan, lebih tepatnya di wilayah Sentonorejo yang sering dijadikan tempat
wisata berziarah oleh masyarakat ataupun wisatawan.
5. Candi Brahu Mojokerto
Selain berkunjung ke Candi Bajang Ratu,
anda juga bisa mendatangi candi lainnya yang ada di Kecamatan Trowulan, yaitu
Candi Brahu. Candi Brahu yang berada di Desa Bejijong ini dapat anda kunjungi
ketika liburan dengan melihat-lihat struktur candi di sana sambil mengabadikan
gambar dan lain sebagainya.
6. Candi Tikus Mojokerto
Candi Tikus merupakan salah satu tujuan
wajib yang perlu dikunjungi bila anda tengah menuju candi-candi di wilayak
Kecamatan Trowulan. Candi Tikus berlokasi di Desa Temon, sama seperti Candi
Bajang Ratu.
7. Candi Wringin Lawang Mojokerto
Untuk melengkapi perjalanan wisata
bersejarah anda, satu lokasi candi Trowulan yang dipercaya sebagai
candi-candi peninggalan zaman kerajaan Majapahit lainnya yang perlu anda
datangi bersama rombongan keluarga bila datang ke Kecamatan Trowulan yaitu
Candi Wringin Lawang yang ada di Desa Jati Pasar.
8. Kolam Segaran Mojokerto
Selain candi dan lokasi bangunan
bersejarah, ada pula Kolam Segaran yang terletak di Kecamatan Trowulan, Kota
Mojokerto yang dipercaya sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit.
Kolam ini memiliki ukuran yang sangat besar sehingga dianggap sebagai salah
satu symbol atau bukti kejayaan Kraton Majapahit pada masa itu. Bahkan sampai
saat ini, Kolam Segaran yang ada di Desa Segaran dianggap sebagai kolam kuno
terbesar yang ada di Indonesia.
9. Mahavihara Majapahit Patung Budha Tidur
Mojokerto
Mahavihara Majapahit merupakan salah
satu tempat wisata yang terbilang unik dan menarik. Karena di sana, anda akan
melihat patung budha tidur yang sangat identik dengan tempat peribadatan
umat Budha. Patung tersebut berada di samping vihara, memiliki ukuran yang
besar dan menjadi patung budha tidur berwarna emas terbesar ketiga di
dunia. Itulah yang menjadi salah satu keunikan dan daya tarik wisata tersendiri
bagi para pengunjung untuk datang ke Mahavihara Majapahit di Desa Bejijong,
Mojokerto tersebut.
10. Pendopo Agung Trowulan Mojokerto
Masih dari wilayah Kecamatan Trowulan,
ada juga bisa mengunjungi Pendopo Agung Trowulan yang ada di Desa Temon untuk
melengkapi agenda perjalanan liburan selama di Mojokerto.
11. Museum Trowulan Mojokerto
Museum Trowulan merupakan salah satu
museum arkeologi terkenal yang ada di Mojokerto, tepatnya ada di Desa Trowulan,
Kecamatan Trowulan. Ada berbagai koleksi peninggalan Kerajaan Majapahit secara
lengkap, ada juga koleksi kerajaan lainnya seperti Kerajaan Kahuripan, Kediri
dan Singasari yang bisa anda lihat di sana guna menambah wawasan.
12. Air Terjun Coban Canggu Mojokerto
Jika anda ingin menyegarkan pikiran dan
rileksasi dengan melihat-lihat pemandangan alam yang istimewa, anda dapat
memilih Air Terjun Coban Canggu sebagai salah satu destinasi wisata bersama
keluarga jika berkunjung ke Mojokerto. Lokasi wisata alam ini terletak di
Kecamatan Pacet, persisnya berada di Desa Padusan.
Karena tempat ini cukup populer dan diminati berbagai kalangan masyarakat, maka
jangan heran jika di wilayah tersebut terdapat vila-vila atau penginapan yang
nyaman untuk dijadikan tempat beristirahat ketika liburan bagi wisatawan.
13. Pemandian Air
Panas Ubalan
Mojokerto
Setelah mengunjungi Air Terjun Coban
Canggu, rasanya sayang jika anda tidak mendatangi Pemandian Air Panas Ubalan
yang letaknya berada di Desa Padusan dan masih berada di lokasi yang sama yaitu
Kecamatan Pacet, Mojokerto. Di tempat ini, anda juga bisa mengajak anak
bermain di taman bermain dan melihat ikan dengan suasana yang tenang dan asri.
Tidak jauh dari Pacet, juga terdapat Pemandian Air Panas Cangar.
14. Air Terjun Dlundung Mojokerto
Melirik ke Desa Kemloko di Kecamatan Trawas, anda juga akan menemukan lokasi
wisata alam yang tidak kalah mempesona yaitu Air Terjun Dlundung. Tempat
cocok bagi anda yang menyukai suasana alam yang sejuk dan merindukan suasana
alam yang menenangkan.
15. Candi Jalatunda Mojokerto
Selain Air Terjun Dlundung, ada juga
Candi Jalatunda yang bisa anda datangi bila sedang berkunjung ke Kecamatan
Trawas, Mojokerto. Tidak kalah menarik dari candi lainnya yang berada di
Kecamatan Trowulan, Candi Jalatunda yang ada di Desa Seloliman juga patut anda
kunjungi guna melengkapi rangkaian perjalanan wisata bersejarah anda bersama
rombongan selama berada di sana.
Budaya,Makanan dan Ciri Khas
Daerah Mojokerto
Kabupaten Mojokerto, adalah sebuah
kabupaten di Provinsi Jawa Timur,Indonesia.Kabupaten yang secara
resmi didirikan pada tanggal 9 Mei 1293 ini merupakan wilayah tertua ke-10 di
Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini berbatasan denganKabupaten Lamongan di
utara, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo; dan Kabupaten Pasuruan di timur,
Kabupaten Malang dan Kota Batu di selatan, serta Kabupaten Jombang di
barat.
Kabupaten Mojokerto terdiri atas 18
kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Dulu pusat
pemerintahan berada tepat di Kota Mojokerto, namun kini banyak gedung dan
kantor pemerintahan yang dipindahkan ke KecamatanMojosari sebelah timur kota
Mojokerto setelah Kota Mojokerto berdiri pada tanggal 20 Juni 1918. Kabupaten
Jombang dahulu juga merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Mojokerto sebelum
diberi kemandirian manjadi sebuah Kabupaten sendiri pada tahun 1910.Inilah
kebudayaan,makanan serta ciri khas Kabupaten Mojokerto :
•
BUDAYA
1. Tradisi Grebeg Suro Mojopahit
Tradisi Grebeg Suro Mojopahit
Tradisi Grebeg Suro Majapahit adalah
tradisi tahunan yang dilaksanakan setiap tanggal 1 Suro kalender Saka. Tradisi
ini di pelopori oleh Yayasan Among Tani. Rangkaian kegiatannya antara lain :
Ziarah ke makam leluhur dan pahlawan, pentas kesenian dan makanan rakyat,
grebeg suro (arak-arakan dengan kostum era kejayaan Majapahit dan ditutup
dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Tradisi Grebeg Suro secara
keseluruhan dimaksudkan sebagai bagian dari ruwat agung (permohonan keselamatan
dan kesejahteraan) bagi bumi nusantara.
2. Seni Bantengan
Seni Bantengan
Kesenian rakyat Bantengan berasal dari
Kecamatan Pacet tepatnya di desa Made yang dahulunya merupakan desa yang
berdekatan dengan lereng Gunung Welirang. Konon kawasan hutan tersebut banyak
hidup bermacam-macam hewan liar termasuk diantaranya Banteng yang saat ini
sudah punah. Pada saat itu, seorang penduduk desa Made yang bernama Paimin
tengah memasuki hutan dan mendapatkan seonggok kerangka Banteng yang masih
lengkap. Kerangka Banteng itu dengan susah payah dibawah pulang dan dibersihkan
kemudian ditempatkan di salah satu tempat rumahnya.
Dari kejadian itu Paimin mendapat
inspirasi untuk mengenang satwa Banteng dengan sebuah atraksi Atraksi itu
dimainkan dua orang, 1 orang didepan memainkan kepala dan sekaligus sebagai
kaki depan dan 1orang dibelakang sebagai pinggul sekaligus sebagai kaki
belakang. Antraksi gerakannya menggambarkan, gerakan – gerakan dan sikap
banteng sewaktu sedang berkelahi. Untuk menyemarakkan atraksi itu dilengkapi
dengan musik terbang dan jidor. Dalam atraksi ditampilkan banteng sedang
berlaga dengan satwa lain seperti harimau, kera dab burung bahkan mulai
dikembangkan dengan kesenian pencak silat dan barongsai. Begitulah cerita
singkat seni Bantengan.
3. Ludruk
Kesenian Ludruk
Ludruk termasuk seni teater tradisional
yang sangat digemari oleh masyarakat Mojokerto. Untuk menarik para penggemar
seni teater ludruk pada pegelarannya sudah mulai dikembangkan dan banyak kreasi
baru. Penampilan yang lebih segar memberikan pesona tersendiri bagi
penggemarnya. Kesenian ludruk terdapat di Kecamatan Kemlagi dan Jetis.
4. Ujung
Kesenian Ujung
Kesenian Ujung tumbuh menjadi kesenian
rakyat sebagai visualisasi perjuangan Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit,
pada saat mengalahkan bala tentara Tartar. Dalam atraksi kesenian ujung, dua
orang petarung atau lebih melakukan aksi saling cambuk satu sama lain
menggunakan rotan. Pertarungan dilakukan secara sportif dan dalam suasana
bersahabat meski terkadang sampai bercucuran darah. Rotan adalah simbol senjata
“Sodo Lanang” yang digunakan Raden Wijaya dalam pertempuran melawan bala
tentara Tar-tar.
5. Kuda Lumping
Kuda Lumping
Kesenian Kuda Lumping adalah gambaran
dari sebuah refleksi proses kehidupan sosial masyarakat, dalam keberadaan dan
perkembangannya di wilayah Kabupaten Mojokerto cukup positif.
Sumber : Wisata
seni,tradisi dan budaya Kab.Mojokerto
•
MAKANAN
Mojokerto terkenal dengan camilan khasnya dan merupakan salah satu bawakan oleh oleh oleh para pengunjung antara lain :
1. Onde-Onde
Onde-onde
Onde-onde merupakan jajanan yang
terbuat dari tepung ketan dengan dalamnya terdapat isi kacang hijau, onde-onde
ini berbentuk bulat serta diselimuti wijen pada bagian luarnya. Sangat cocok
dihidangkan dalam keadaan masih hangat.
2. Krupuk Rambak
Krupuk Rambak
Kerupuk khas Mojokerto ini paling
banyak dihasilkan di Desa Domas Kecamatan Trowulan dan Desa Kauman Kecamatan
Bangsal. kerupuk ini berbahan dasar kulit sapi dan kerb.
3. Sambel Wader
Samuel Wader
Wader ini merupakan ikan air tawar yang
hidup di sungai. Untuk mengolah ikan ini menjadi makanan,yaitu ikan yang sudah
di bersihkan dapat di padukan aneka bahan rempah-rempah bawang dan lain2,
terkhir di goreng, makanan ini sangat gurih dan nikmat. untuk penyajian
biasanya di sajikan dengan sambal dan nasi puit.
4. Sate Keong
Sate Keong
Keong sendiri adalah satu jenis hewan
bercangkang yang banyak hidup di persawahan. Untuk mengolah menjadi sate keong
pertama kita mengeluarkan keong dari cangkangnya. Proses pengeluarkan keong
dari cangkangnyapertama dengan merebusnya hingga mendidih. kemudian kita
mencongkel keong dari cangkangnya. Jika keong sudah keluar dari cangkangnya
baru kita dapat menusuknya dengan tusuk sate dan membakarnya diatas bara arang.
Maka jadilah sate keong yang lezat jika diberi bumbu sebagaimana umumnya.
5. Krupuk Upil
Krupuk Util
Krupuk upil ini merupakan krupuk yang
proses penggorengannya dilakukan dengan menggunakan pasir panas. untuk memakan
krupuk ini biasanya krupuk upil didampingi dengan sambal petis.
Sumber : 5 Makanan khas
Mojokerto
Pakaian Khas Rakyat Kota Mojokerto
(PKRKM)
1. pakaian khas rakyat Kota Mojokerto
(PKRKM).
Sekadar diketahui pakaian khas Kota
Mojokerto diciptakan untuk dijadikan ciri khas busana daerah Kota Mojokerto.
Terlihat elegan dan dapat dikenakan untuk kegiatan sehari-hari dengan sentuhan
model dan warna kekinian. Pakaian khas Kota Mojokerto dipengaruhi budaya China,
Arab dan Majapahit.
Warna oranye dipilih karena warna khas
Kota Mojokerto. Mengandung makna yang hangat, gembira, menyenangkan, antusias
dan seimbang. Sementara warna hitam melambangkan ketegasan dan kewibawaan. Kain
batik yang digunakan merupakan motif batik rengkik oranye karya perajin batik
Kota Mojokerto.
Model bulat melambangkan persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan masyarakat Kota Mojokerto. Busana pria, model beskap
Jawa Timuran. Modifikasi Jawa Timur, China dan Arab. China diwakili oleh
kancing dan kerah sanghai mewakili busana khas Jawa Timur.
Kancing berjumlah 5 melambangkan jumlah
sila pada Pancasila. Celana warna hitam yang mewakili ciri kemandirian serta
kesederhanaan. Dan menggunakan sepatu warna hitam, yang mempunyai arti ikut
mengembangkan dan melestarikan industri persepatuan Kota Mojokerto.
Busana wanita merupakan modifikasi
kebaya berenda model encim (China). Model kebaya Jawa Timur yang mempunyai ciri
khas renda dan model kancing dalam (kutubaru) menggambarkan tentang wanita Kota
Mojokerto yang hangat, bersahabat dan mempunyai pikiran positif dan inovatif.
Bawahan untuk wanita memakai jarik
batik motif rengkik warna orange yang menggambarkan wanita Kota Mojokerto yang
selalu dapat menjaga martabat dan harga dirinya sebagai wanita yang mandiri.
Untuk wanita yang berhijab, memakai jilbab segi empat berwarna merah yang
melambangkan berani, dinamis dan percaya diri.
2. Alun-alun Kota Mojokerto
Alun-alun Mojokerto
Alun-alun merupakan jantung keramaian
Kota Mojokerto. Lokasinya berada di pusat kota.
Di kawasan alun-alun inilah kegiatan
warga kota berpusat. Pada pagi hari biasanya digunakan untuk arena berolah raga
warga kota, sedangkan malam harinya berubah menjadi pusat kuliner terbesar di
Kota Mojokerto dimana terdapat ratusan pedagang makanan dan minuman menyajikan
beragam pilihan menu dan selera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar