Kamis, 16 Juni 2016

MOJOKERTO

Kota Mojokerto adalah sebuah kota di Provinsi Jawa TimurIndonesia. Kota ini terletak 50 km barat daya Surabaya. Mojokerto merupakan kota dengan luas wilayah terkecil di Jawa Timur dan seluruh wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto. Kota ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dilihat dari penerimaan asli daerah setiap tahun mengalami peningkatan. Kota Mojokerto merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam kawasan metropolitan Surabaya, yaitu Gerbangkertosusila.

Sejarah
Pembentukan Pemerintah Kota Mojokerto diawali melalui status sebagai staadsgemente, berdasarkan keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda Nomor 324 Tahun 1918 tanggal 20 Juni 1918.
Pada masa Pemerintahan Penduduk Jepang berstatus Sidan diperintah oleh seorang Si Ku Cho dari 8 Mei 1942 sampai dengan15 Agustus 1945.
Pada zaman revolusi 1945 – 1950 Pemerintah Kota Mojokerto di dalam pelaksanaan Pemerintah menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan diperintah oleh seorang Wakil Walikota disamping Komite Nasional Daerah.
Daerah Otonomi Kota Kecil Mojokerto berdiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950, tanggal 14 Agustus 1950 kemudian berubah status sebagai Kota Praja menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957.
Setelah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 berubah menjadi Kotamadya Mojokerto. Selanjutnya berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974.
Selanjutnya dengan adanya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah, Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto seperti Daerah-Daerah yang lain berubah Nomenklatur menjadi Pemerintah Kota Mojokerto.
Mojokerto pernah menjadi sebuah kawedanan dengan Asisten Wedana Bapak Supardi Brototanoyo. Perkembangan selanjutnya Bapak Supardi Brototanoyo menjadi Wedana dan terakhir menjadi Walikota Mojokerto pada saat itu.


Kondisi Geografis Daerah

 Luas dan Batas Wilayah

Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur, dimana luas wilayah seluruhnya adalah 969.360 Km2 atau sekitar 2,09% dari luas Provinsi Jawa Timur, dengan rincian penggunaan/pemanfaatan areal sebagai berikut:
– Pemukiman                          :        132,440 Km2
–  Pertanian                            :        371,010 Km2
–  Hutan                                  :         289,480 Km2
–  Perkebunan                        :        170,000 Km2
–  Rawa-rawa/waduk              :       0,490 Km2
–  Lahan kritis                         :         0,200 Km2
–  Padang rumput                   :        1,590 Km2
–  Semak-semak/alang-alang :      0,720 Km2
Penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Mojokerto ini dari tahun ke tahun mengalami peralihan fungsi, misalnya lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi lahan pemukiman, pekarangan, bangunan dan lahan industri serta sebagian lagi dialihkan menjadi jalan.
Kabupaten Mojokerto memiliki batas-batas administratif sebagai berikut :
–  Sebelah Utara           :   Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik
–  Sebelah Timur           :    Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan
–  Sebelah Selatan        :   Kota Batu dan Kota Malang
–  Sebelah Barat            :    Kabupaten Jombang
–   Sedangkan ditengah-tengah terdapat wilayah Kota Mojokerto.
Letak dan Kondisi Geografis
Secara geografis wilayah Kabupaten Mojokerto terletak antara 111°20’13” s/d 111°40’47” Bujur Timur dan antara 7°18’35” s/d 7°47” Lintang Selatan.
No.
Kecamatan
Jumlah
Kelurahan
Desa
1.
2.
3.
4.
5.
      6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Trowulan
Sooko
Puri
Bangsal
Mojoanyar
Gedeg
Kemlagi
Dawarblandong
Jetis
Mojosari
Ngoro
Pungging
Kutorejo
Dlanggu
Jatirejo
Gondang
Pacet
Trawas
5
16
15
16
17
12
14
20
18
16
14
19
19
17
16
19
18
20
13
Jumlah
5
299
Secara administratif Kabupaten Mojokerto masuk Wilayah Kerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Bojonegoro, sedangkan secara spatial Tata Ruang Jawa Timur adalah masuk dalam kawasan pengembangan “Gerbang Kertosusila”. Kabupaten Mojokerto terdiri atas 18 Kecamatan, 299 Desa dan 5 Kelurahan dengan perincian berikut ini :
Jumlah Desa dan Kelurahan tiap Kecamatan Tahun 2015
Sumber data: Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Mojokerto,Tahun 2015
    Topografi
Berdasarkan struktur tanahnya, wilayah Kabupaten Mojokerto cenderung cekung ditengah-tengah dan tinggi di bagian selatan dan utara. Bagian selatan merupakan wilayah pegunungandengan kondisi tanah yang subur, yaitu meliputi Kecamatan Pacet, Trawas, Gondang, dan Jatirejo. Bagian tengah merupakan wilayah dataran sedang, sedangkan bagian utara merupakan daerah perbukitan kapur yang cenderung kurang subur.                                                                     
Tinggi dan Luas Daerah Menurut Kecamatan
No.
Kecamatan
Tinggi Rata-Rata dari Permukaan Laut (m)
Luas Daerah*) (Km2)
1.
Jatirejo
140
8.510,99
2.
Gondang
240
11.337,42
3.
Pacet
470
9.832,02
4.
Trawas
600
6.594,29
5.
Ngoro
120
6.902,95
6.
Pungging
100
4.476,28
7.
Kutorejo
170
4.629,53
8.
Mojosari
100
3.044,38
9.
Bangsal
60
2.373,70
10.
Mojoanyar
54
2.479,67
11.
Dlanggu
120
3.736,10
12.
Puri
70
3.781,25
13.
Trowulan
60
4.647,14
14.
Sooko
64
2.497,32
15.
Gedeg
36
2.662,46
16.
Kemlagi
52
5.848,19
17.
Jetis
60
6.065,33
18.
Dawarblandong
75
8.127,95
 Kab. Mojokerto
84
97.546,97
Keterangan :
*)  Luas daerah termasuk hutan negara
          Sumber data : BPS Kabupaten Mojokerto,Tahun 2015

Sekitar 30% dari keseluruhan wilayah Kabupaten Mojokerto, tingkat kemiringan tanahnya lebih dari 15 derajat, sedangkan sisanya merupakan wilayah dataran sedang dengan tingkat kemiringan kurang dari 15 derajat.
Pada umumnya tingkat ketinggian  wilayah di Kabupaten Mojokerto rata-rata berada kurang dari 500 meter diatas permukaan laut, dan hanya Kecamatan Pacet dan Trawas yang merupakan daerah terluas yang memiliki daerah dengan ketinggian lebih dari 700 meter di atas permukaan laut.

Ketinggian Lahan
Berdasarkan ketinggian lahan, wilayah Kabupaten Mojokerto terletak antara 15 sampai dengan di atas 600 meter dari permukaan laut. Ketinggian lahan dari permukaan laut merupakan salah satu faktor yang menentukan jenis peruntukannya, oleh karena itu ketinggian lahan merupakan salah satu penentu dalam menetapkan wilayah tanah usaha. Luas daerah berdasarkan ketinggian tempat  adalah sebagai berikut :

Luas Lahan Berdasarkan Ketinggian

No.
   Ketinggian Tempat (meter)
Luas
Ha
%
1.
2.
0  –    500
500  –  1000
90.952,68
6.594,29
93,24
6,76

Total
97.546,97
100,00
Sumber Data : BPS Kabupaten Mojokerto, Tahun 2015

15 Tempat Wisata Wajib dikunjungi di Mojokerto

Berbagai tempat wisata yang ada di Mojokerto bukan hanya diminati oleh masyarakat sekitar ataupun wisatawan domestic saja, namun keistimewaan beragam tempat di sana juga dilirik oleh para wisatawan asing mancanegara. Dari sekian banyak pilihan lokasi wisata yang bisa anda jadikan alternative liburan, di bawah ini ada 15 tempt wisata di Mojokerto yang menarik untuk dikunjungi dan perlu anda kenali lebih dalam sebelum mendatanginya, yaitu:

1. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Mojokerto
Tempat pelestarian berbagai peninggalan zaman purbakala selayaknya menjadi salah satu pilihan wisata yang cocok bagi anak-anak. Selain menambah wawasan secara teori, anak-anak juga bisa melihat langsung berbagai koleksi peninggalan purbakala yang dilestarikan sekaligus mengamatinya dari dekat. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala ini terletak di Kecamatan Trowulan, Mojokerto.

2. Situs Kedaton Mojokerto
Ada banyak lokasi bersejarah yang ada di Mojokerto dan menarik untuk anda kunjungi. Salah satunya yaitu Situs Kedaton yang lokasinya berada di Dusun Kedaton, Sentonorejo, Kecamatan Trowulan. Di sana, anda akan melihat suatu kompleks yang berisi sisa bangunan kuno yang terbuat dari batu bata merah yang diduga merupakan sisa bangunan dari abad ke-13 dan peninggalan Kerajaan Majapahit. Selain itu, anda juga akan melihat Candi Kedaton dan Sumur Upas yang tempatnya masih berada di sekitar Situs Kedaton.

3. Candi Bajang Ratu Mojokerto
Sama seperti lokasi Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala dan Situs Kedaton, Candi Bajang Ratu juga terletak di Kecamatan Trowulan. Lebih tepatnya, salah satu candi Trowulanpeninggalan Kerajaan Majapahit yang ada di Mojokerto ini terletak di Desa Temon wilayah tersebut.

4. Makam Troloyo Mojokerto
Makam Troloyo menyimpan banyak sejarah masa lampau yang sampai saat ini masih menjadi salah satu destinasi obyek wisata bersejarah yang layak dikunjungi dan berhasil menciptakan daya tarik tersendiri bagi siapapun yang mengunjunginya. Makam ini berada di Kecamatan Trowulan, lebih tepatnya di wilayah Sentonorejo yang sering dijadikan tempat wisata berziarah oleh masyarakat ataupun wisatawan.

5. Candi Brahu Mojokerto
Selain berkunjung ke Candi Bajang Ratu, anda juga bisa mendatangi candi lainnya yang ada di Kecamatan Trowulan, yaitu Candi Brahu. Candi Brahu yang berada di Desa Bejijong ini dapat anda kunjungi ketika liburan dengan melihat-lihat struktur candi di sana sambil mengabadikan gambar dan lain sebagainya.

6. Candi Tikus Mojokerto
Candi Tikus merupakan salah satu tujuan wajib yang perlu dikunjungi bila anda tengah menuju candi-candi di wilayak Kecamatan Trowulan. Candi Tikus berlokasi di Desa Temon, sama seperti Candi Bajang Ratu.

7. Candi Wringin Lawang Mojokerto
Untuk melengkapi perjalanan wisata bersejarah anda, satu lokasi candi Trowulan yang dipercaya sebagai candi-candi peninggalan zaman kerajaan Majapahit lainnya yang perlu anda datangi bersama rombongan keluarga bila datang ke Kecamatan Trowulan yaitu Candi Wringin Lawang yang ada di Desa Jati Pasar.

8. Kolam Segaran Mojokerto
Selain candi dan lokasi bangunan bersejarah, ada pula Kolam Segaran yang terletak di Kecamatan Trowulan, Kota Mojokerto yang dipercaya sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit. Kolam ini memiliki ukuran yang sangat besar sehingga dianggap sebagai salah satu symbol atau bukti kejayaan Kraton Majapahit pada masa itu. Bahkan sampai saat ini, Kolam Segaran yang ada di Desa Segaran dianggap sebagai kolam kuno terbesar yang ada di Indonesia.

9. Mahavihara Majapahit Patung Budha Tidur Mojokerto
Mahavihara Majapahit merupakan salah satu tempat wisata yang terbilang unik dan menarik. Karena di sana, anda akan melihat patung budha tidur yang sangat identik dengan tempat peribadatan umat Budha. Patung tersebut berada di samping vihara, memiliki ukuran yang besar dan menjadi patung budha tidur berwarna emas terbesar ketiga di dunia. Itulah yang menjadi salah satu keunikan dan daya tarik wisata tersendiri bagi para pengunjung untuk datang ke Mahavihara Majapahit di Desa Bejijong, Mojokerto tersebut.

10. Pendopo Agung Trowulan Mojokerto
Masih dari wilayah Kecamatan Trowulan, ada juga bisa mengunjungi Pendopo Agung Trowulan yang ada di Desa Temon untuk melengkapi agenda perjalanan liburan selama di Mojokerto.

11. Museum Trowulan Mojokerto
Museum Trowulan merupakan salah satu museum arkeologi terkenal yang ada di Mojokerto, tepatnya ada di Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan. Ada berbagai koleksi peninggalan Kerajaan Majapahit secara lengkap, ada juga koleksi kerajaan lainnya seperti Kerajaan Kahuripan, Kediri dan Singasari yang bisa anda lihat di sana guna menambah wawasan.

12. Air Terjun Coban Canggu Mojokerto
Jika anda ingin menyegarkan pikiran dan rileksasi dengan melihat-lihat pemandangan alam yang istimewa, anda dapat memilih Air Terjun Coban Canggu sebagai salah satu destinasi wisata bersama keluarga jika berkunjung ke Mojokerto. Lokasi wisata alam ini terletak di Kecamatan Pacet, persisnya berada di Desa Padusan. Karena tempat ini cukup populer dan diminati berbagai kalangan masyarakat, maka jangan heran jika di wilayah tersebut terdapat vila-vila atau penginapan yang nyaman untuk dijadikan tempat beristirahat ketika liburan bagi wisatawan.

13. Pemandian Air Panas Ubalan Mojokerto
Setelah mengunjungi Air Terjun Coban Canggu, rasanya sayang jika anda tidak mendatangi Pemandian Air Panas Ubalan yang letaknya berada di Desa Padusan dan masih berada di lokasi yang sama yaitu Kecamatan Pacet, Mojokerto. Di tempat ini, anda juga bisa mengajak anak bermain di taman bermain dan melihat ikan dengan suasana yang tenang dan asri. Tidak jauh dari Pacet, juga terdapat Pemandian Air Panas Cangar.
14. Air Terjun Dlundung Mojokerto
Melirik ke Desa Kemloko di Kecamatan Trawas, anda juga akan menemukan lokasi wisata alam yang tidak kalah mempesona yaitu Air Terjun Dlundung. Tempat cocok bagi anda yang menyukai suasana alam yang sejuk dan merindukan suasana alam yang menenangkan.
15. Candi Jalatunda Mojokerto
Selain Air Terjun Dlundung, ada juga Candi Jalatunda yang bisa anda datangi bila sedang berkunjung ke Kecamatan Trawas, Mojokerto. Tidak kalah menarik dari candi lainnya yang berada di Kecamatan Trowulan, Candi Jalatunda yang ada di Desa Seloliman juga patut anda kunjungi guna melengkapi rangkaian perjalanan wisata bersejarah anda bersama rombongan selama berada di sana.

Budaya,Makanan dan Ciri Khas Daerah Mojokerto

Kabupaten Mojokerto, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur,Indonesia.Kabupaten yang secara resmi didirikan pada tanggal 9 Mei 1293 ini merupakan wilayah tertua ke-10 di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini berbatasan denganKabupaten Lamongan di utara, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo; dan Kabupaten Pasuruan di timur, Kabupaten Malang dan Kota Batu di selatan, serta Kabupaten Jombang di barat.
Kabupaten Mojokerto terdiri atas 18 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Dulu pusat pemerintahan berada tepat di Kota Mojokerto, namun kini banyak gedung dan kantor pemerintahan yang dipindahkan ke KecamatanMojosari sebelah timur kota Mojokerto setelah Kota Mojokerto berdiri pada tanggal 20 Juni 1918. Kabupaten Jombang dahulu juga merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Mojokerto sebelum diberi kemandirian manjadi sebuah Kabupaten sendiri pada tahun 1910.Inilah kebudayaan,makanan serta ciri khas Kabupaten Mojokerto :

    BUDAYA
1. Tradisi Grebeg Suro Mojopahit


Tradisi Grebeg Suro Mojopahit

Tradisi Grebeg Suro Majapahit adalah tradisi tahunan yang dilaksanakan setiap tanggal 1 Suro kalender Saka. Tradisi ini di pelopori oleh Yayasan Among Tani. Rangkaian kegiatannya antara lain : Ziarah ke makam leluhur dan pahlawan, pentas kesenian dan makanan rakyat, grebeg suro (arak-arakan dengan kostum era kejayaan Majapahit dan ditutup dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Tradisi Grebeg Suro secara keseluruhan dimaksudkan sebagai bagian dari ruwat agung (permohonan keselamatan dan kesejahteraan) bagi bumi nusantara.

2. Seni Bantengan


Seni Bantengan

Kesenian rakyat Bantengan berasal dari Kecamatan Pacet tepatnya di desa Made yang dahulunya merupakan desa yang berdekatan dengan lereng Gunung Welirang. Konon kawasan hutan tersebut banyak hidup bermacam-macam hewan liar termasuk diantaranya Banteng yang saat ini sudah punah. Pada saat itu, seorang penduduk desa Made yang bernama Paimin tengah memasuki hutan dan mendapatkan seonggok kerangka Banteng yang masih lengkap. Kerangka Banteng itu dengan susah payah dibawah pulang dan dibersihkan kemudian ditempatkan di salah satu tempat rumahnya.
Dari kejadian itu Paimin mendapat inspirasi untuk mengenang satwa Banteng dengan sebuah atraksi Atraksi itu dimainkan dua orang, 1 orang didepan memainkan kepala dan sekaligus sebagai kaki depan dan 1orang dibelakang sebagai pinggul sekaligus sebagai kaki belakang. Antraksi gerakannya menggambarkan, gerakan – gerakan dan sikap banteng sewaktu sedang berkelahi. Untuk menyemarakkan atraksi itu dilengkapi dengan musik terbang dan jidor. Dalam atraksi ditampilkan banteng sedang berlaga dengan satwa lain seperti harimau, kera dab burung bahkan mulai dikembangkan dengan kesenian pencak silat dan barongsai. Begitulah cerita singkat seni Bantengan.

3. Ludruk

Kesenian Ludruk

Ludruk termasuk seni teater tradisional yang sangat digemari oleh masyarakat Mojokerto. Untuk menarik para penggemar seni teater ludruk pada pegelarannya sudah mulai dikembangkan dan banyak kreasi baru. Penampilan yang lebih segar memberikan pesona tersendiri bagi penggemarnya. Kesenian ludruk terdapat di Kecamatan Kemlagi dan Jetis.

4. Ujung


Kesenian Ujung

Kesenian Ujung tumbuh menjadi kesenian rakyat sebagai visualisasi perjuangan Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit, pada saat mengalahkan bala tentara Tartar. Dalam atraksi kesenian ujung, dua orang petarung atau lebih melakukan aksi saling cambuk satu sama lain menggunakan rotan. Pertarungan dilakukan secara sportif dan dalam suasana bersahabat meski terkadang sampai bercucuran darah. Rotan adalah simbol senjata “Sodo Lanang” yang digunakan Raden Wijaya dalam pertempuran melawan bala tentara Tar-tar.

5. Kuda Lumping


Kuda Lumping

Kesenian Kuda Lumping adalah gambaran dari sebuah refleksi proses kehidupan sosial masyarakat, dalam keberadaan dan perkembangannya di wilayah Kabupaten Mojokerto cukup positif.

Sumber : Wisata seni,tradisi dan budaya Kab.Mojokerto 

    MAKANAN
Mojokerto terkenal dengan camilan khasnya dan merupakan salah satu bawakan oleh oleh oleh para pengunjung antara lain : 

1. Onde-Onde


Onde-onde

Onde-onde merupakan jajanan yang terbuat dari tepung ketan dengan dalamnya terdapat isi kacang hijau, onde-onde ini berbentuk bulat serta diselimuti wijen pada bagian luarnya. Sangat cocok dihidangkan dalam keadaan masih hangat.

2. Krupuk Rambak


Krupuk Rambak

Kerupuk khas Mojokerto ini paling banyak dihasilkan di Desa Domas Kecamatan Trowulan dan Desa Kauman Kecamatan Bangsal. kerupuk ini berbahan dasar kulit sapi dan kerb.

3. Sambel Wader


Samuel Wader

Wader ini merupakan ikan air tawar yang hidup di sungai. Untuk mengolah ikan ini menjadi makanan,yaitu ikan yang sudah di bersihkan dapat di padukan aneka bahan rempah-rempah bawang dan lain2, terkhir di goreng, makanan ini sangat gurih dan nikmat. untuk penyajian biasanya di sajikan dengan sambal dan nasi puit.

4. Sate Keong



Sate Keong

Keong sendiri adalah satu jenis hewan bercangkang yang banyak hidup di persawahan. Untuk mengolah menjadi sate keong pertama kita mengeluarkan keong dari cangkangnya. Proses pengeluarkan keong dari cangkangnyapertama dengan merebusnya hingga mendidih. kemudian kita mencongkel keong dari cangkangnya. Jika keong sudah keluar dari cangkangnya baru kita dapat menusuknya dengan tusuk sate dan membakarnya diatas bara arang. Maka jadilah sate keong yang lezat jika diberi bumbu sebagaimana umumnya.

5. Krupuk Upil


Krupuk Util

Krupuk upil ini merupakan krupuk yang proses penggorengannya dilakukan dengan menggunakan pasir panas. untuk memakan krupuk ini biasanya krupuk upil didampingi dengan sambal petis.
Sumber : 5 Makanan khas Mojokerto

Pakaian Khas Rakyat Kota Mojokerto (PKRKM)

1. pakaian khas rakyat Kota Mojokerto (PKRKM).

Sekadar diketahui pakaian khas Kota Mojokerto diciptakan untuk dijadikan ciri khas busana daerah Kota Mojokerto. Terlihat elegan dan dapat dikenakan untuk kegiatan sehari-hari dengan sentuhan model dan warna kekinian. Pakaian khas Kota Mojokerto dipengaruhi budaya China, Arab dan Majapahit.

Warna oranye dipilih karena warna khas Kota Mojokerto. Mengandung makna yang hangat, gembira, menyenangkan, antusias dan seimbang. Sementara warna hitam melambangkan ketegasan dan kewibawaan. Kain batik yang digunakan merupakan motif batik rengkik oranye karya perajin batik Kota Mojokerto.
Model bulat melambangkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat Kota Mojokerto. Busana pria, model beskap Jawa Timuran. Modifikasi Jawa Timur, China dan Arab. China diwakili oleh kancing dan kerah sanghai mewakili busana khas Jawa Timur.
Kancing berjumlah 5 melambangkan jumlah sila pada Pancasila. Celana warna hitam yang mewakili ciri kemandirian serta kesederhanaan. Dan menggunakan sepatu warna hitam, yang mempunyai arti ikut mengembangkan dan melestarikan industri persepatuan Kota Mojokerto.
Busana wanita merupakan modifikasi kebaya berenda model encim (China). Model kebaya Jawa Timur yang mempunyai ciri khas renda dan model kancing dalam (kutubaru) menggambarkan tentang wanita Kota Mojokerto yang hangat, bersahabat dan mempunyai pikiran positif dan inovatif.
Bawahan untuk wanita memakai jarik batik motif rengkik warna orange yang menggambarkan wanita Kota Mojokerto yang selalu dapat menjaga martabat dan harga dirinya sebagai wanita yang mandiri. Untuk wanita yang berhijab, memakai jilbab segi empat berwarna merah yang melambangkan berani, dinamis dan percaya diri.


2. Alun-alun Kota Mojokerto

Alun-alun Mojokerto

Alun-alun merupakan jantung keramaian Kota Mojokerto. Lokasinya berada di pusat kota.

Di kawasan alun-alun inilah kegiatan warga kota berpusat. Pada pagi hari biasanya digunakan untuk arena berolah raga warga kota, sedangkan malam harinya berubah menjadi pusat kuliner terbesar di Kota Mojokerto dimana terdapat ratusan pedagang makanan dan minuman menyajikan beragam pilihan menu dan selera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar