Program studi Pendidikan
Dokter pada fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang merupakan salah
satu program studi pendidikan dokter yang ada di Jawa Timur. Pendidikan Dokter
yang berada pada Fakultas kedokteran ini dipimpin oleh Dekan dr. Hj. Irma
Suswati, M.Kes. Berdasarkan keputusan BAN-PT No.017/BAN-PT/Ak-XV/S1/VI/2012
Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki akreditasi B
terhitung sejak 29 Juni 2012.
Fakultas Kedokteran UMM
merupakan FK swasta pertama di kota Malang. Fakultas Kedokteran berdiri pada
tahun 2001 dan saat ini memperoleh akreditasi B. Misi FK UMM adalah menjadi
fakultas terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi kedokteran yang
unggul di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis pada bidang kedokteran
umum, keluarga, industry, dan nilai-nilai islam untuk meningkatkan daya saing
bangsa. Pelaksaan pembelajaran di FK UMM menerapkan paradigm baru Pendidikan Dokter
dengan sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan Kekhususan Kedokteran
Islami, Kedokteran Keluarga, Kedokteran Industri. Pendidikan di Fakultas ini
dirancang secara profesional selama sebelas semester atau setara lima setengah
tahun, yang terbagi dalam 2 proses pendidikan, yaitu Pendidikan Sarjana
Kedokteran selama tujuh semester dan Pendidikan Profesi selama empat semester.
Pengembangan fakultas ini juga di dukung hadirnyaRumah Sakit UMM yang sudah di
lengkapi berbagai peralatan modern dan canggih. Diantaranya pelayanan operasi
singkat untuk ambeien, CT Scan dengan 64-slice, USG 4 dimensi, serta berbagai
pelayanan laboratorium. RS UMM merupakan Rumah Sakit terbesar yang dimiliki
sebuah universitas. Untuk pengembangan akademik dan kemahasiswaan, fakultas ini
juga ditunjang sarana prasarana berupa ruang kelas berbasis multimedia,
internet hotspot area, perpustakaan, UMM-Net, UMM medical cente, serta
laboratorium pendidikan. Antara lain, biomedik, farmakologi, anatomi,
fisiologi, histology, parasitologi, keterampilan klinis, emergency trauma
life support (ETLS), audio visual, dan laboratorium klinik. Untuk sistem
evaluasi menggunakan Multiple Choice Question – Computer Based Test (
MCQ-CBT) dan Objective Structure Clinical Examination (OSCE). Untuk
peningkatan kualitas, mahasiswa FK di wajibkan mengikuti program English for
Specific Purpose (ESP), pelatihan Emergency Trauma Life Support (ELTS) dan
Clinical Skills Refreshment (CSR) sebelum memasuki program profesi.
Demi
memperkuat kemitraan, FK UMM juga telah bekerjasama dengan beberapa rumah
sakit, antara lain RS Kanjuruhan, RSU Haji Surabaya, RS Paru Batu, RS Jiwa
Lawang, RS Jiwa Menur Surabaya, RSUD Jombang, RSUD Gambiran Kediri, RSUD
Kabupaten Jombang, RS Bhayangkara Porong, serta rumah sakit dan balai
pengobatan di lingkungan wilayah Muhammadiyah se Jawa Timur. Kerjasama juga
dilakukan dengan Dinas Kesehatan pada beberapa kota di Jawa Timur serta sekolah
Muhammadiyah se-Malang Raya. Secara akademik FK UMM telah memperoleh Program
Hibah Kompetisi- Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD) tahun 2010
s/d 2013 dengan dana sebesar 13 Milyar.
Lulusan dokter FK UMM telah mengikuti UKDI sejak tahun 2007 sampai sekarang
dengan hasil 90% lulus kompetensi dan telah bekerja sebagai pegawai negri atau
swasta di rumah sakit, puskesmas, maupun klinik mandiri, selain itu, lulusan FK
juga dapat melanjutkan studi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
Visi, Misi dan Tujuan
Fakultas Kedokteran
Visi
Menjadi fakultas terkemuka
dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi kedokteran yang berkeunggulan di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berbasis pada bidang Kedokteran Umum,
Keluarga, Industri berdasarkan nilai-nilai Islam untuk meningkatkan daya saing
bangsa.
Misi
1) Menyelenggarakan
pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang berkualitas dalam
bidang kedokteran dengan kemampuan dasar tambahan dalam bidang kedokteran
keluarga dan kedokteran industri berdasarkan nilai-nilai Islam.
2) Menyelenggarakan
pengelolaan pendidikan yang amanah untuk meningkatkan daya saing bangsa di
dunia internasional.
3) Menyelenggarakan
pembinaan civitas akademika dalam kehidupan yang Islami sehingga mampu beruswah
hasanah.
4) Menyelenggarakan
kerjasama untuk meningkatkan pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran dan kelembagaan dengan berbagai pihak.
Visi dan misi tersebut
dijabarkan dalam tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang akan dicapai
dalam masa tertentu, yaitu dalam kurun waktu 5 tahun (2010-2015). Berikut ini
adalah ringkasan dari sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh FK UMM selama 5
tahun mendatang yang dijabarkan dari tujuan masing-masing beserta strategi dan
kebijakannya.
Tujuan, Sasaran, dan
Strategi
1. Tujuan
[1].Menjadi
Fakultas Kedokteran yang bermutu dan profesional di bidang kedokteran umum,
kedokteran keluarga dan kedokteran industri berdasarkan nilai-nilai Islami.
[2].Menjadi
Fakultas Kedokteran yang mampu mengelola pendidikan kedokteran dengan amanah untuk
meningkatkan daya saing bangsa di dunia internasional.
[3].Menjadi
Fakultas Kedokteran penghasil SDM bidang kedokteran yang Islami dan mampu
beruswah hasanah.
[4]Menjadi
Fakultas Kedokteran yang mempunyai jalinan kerjasama luas baik dengan institusi
dalam negeri maupun luar negeri untuk mengembangkan ilmu dan teknologi
kedokteran.
2. Sasaran dan
Strategi
Tujuan [1]: “Menjadi
Fakultas Kedokteran yang bermutu dan profesional di bidang kedokteran umum,
kedokteran keluarga dan kedokteran industri berdasarkan nilai-nilai Islami”,
mempunyai sasaran:
a) Tercapainya
standar mutu pendidikan kedokteran sesuai tuntutan masyarakat.
Strategi:
1) Program peningkatan kualitas
tatakelola fakultas.
2) Program standarisasi
manajemen akademik dan laboratorium.
b) Tercapainya kualitas lulusan
dokter umum, dokter keluarga dan dokter industri sesuai standar kompetensi dan
berwatak Islami.
Strategi:
1) Program pembangunan Rumah
Sakit Pendidikan untuk meningkatkan kualitas praktikum dan penelitian.
2) Program pengembangan
progress test untuk meningkatkan standar kompetensi dokter.
3) Mengutamakan kualitas
pendidikan pre-klinik dan klinik.
4) Melakukan pengembangan knowledge,
attitude dan psikomotor (KAP) bidang kedokteran umum, keluarga dan Industri.
Tujuan [2]: “Menjadi
Fakultas Kedokteran yang mampu mengelola pendidikan kedokteran dengan amanah
untuk meningkatkan daya saing bangsa di dunia internasional”, mempunyai
sasaran:
a) Tercapainya
pembelajaran berbasis KBK melalui sistem blok.
Strategi:
1) Program
pengembangan aplikasi pembelajaran sistem blok.
2) Program
peningkatan kemampuan dosen, laboran dan asisten dalam penguasaan pembelajaran
sistem blok.
3) Program
pengembangan fasilitas untuk menunjang pembelajaran sistem blok.
b) Terwujudnya Fakultas
Kedokteran UMM sebagai rujukan ilmu dan teknologi kedokteran umum, keluarga,
Industri dan nilai Islam di dunia internasional.
Strategi:
1) Program
pengembangan kurikulum khusus yang mencirikan ilmu dan teknologi kedokteran
umum, keluarga, Industri dan nilai Islam.
2) Program
pengembanghan sebagai rujukan KIK-I.
Tujuan [3]: “Menjadi
Fakultas Kedokteran penghasil SDM bidang kedokteran yang Islami dan mampu
beruswah hasanah”, mempunyai sasaran:
Terciptanya atmosfir
akademik yang dilakukan oleh seluruh civitas akademik yang didasari nilai-nilai
ke-Islaman.
Strategi:
1) Program peningkatan
intensitas kegiatan ilmiah lingkup internal dan eksternal.
2) Program pengembangan
perilaku dan attitude mahasiswa berlandaskan nilai-nilai ke-Islaman dan
ke-Muhammadiyahan.
3) Program pengembangan
lingkungan yang mendukung perilaku uswah hasanah (dapat sebagai panutan baik).
Tujuan [4]: “Menjadi
Fakultas Kedokteran yang mempunyai jalinan kerjasama luas baik dengan institusi
dalam negeri maupun luar negeri untuk mengembangkan ilmu dan teknologi
kedokteran”, mempunyai sasaran:
a) Terciptanya
jalinan kerjasama dengan institusi dalam dan luar negeri pada bidang
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
Strategi:
1) Program
peningkatan jumlah dan variasi jejaring nasional/internasional
2) Program
peningkatan fasilitas untuk memperluas jaringan pendidikan melalui penyediaan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK), SDM, pendanaan dan aspek kelembagaan
3) Program
pengembangan kerjasama dengan institusi untuk pemberian beasiswa pendidikan
bagi mahasiswa kurang mampu
4) Program
peningkatan kualitas kerjasama dengan rumah sakit-rumah sakit tempat praktikum
guna menunjang terciptanya sistem kerjasama yang saling menguntungkan
5) Program
pengembangan jumlah dan distribusi kerjasama dengan rumah sakit untuk praktikum
Program Studi Pendidikan Dokter
Orientasi Pendidikan Dokter
Dengan mengantisipasi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran serta perkembangan kebutuhan masyarakat
dan pembangunan kesehatan di masa datang, serta bertolak dari tujuan pendidikan
dokter Universitas Muhammadiyah Malang yang diuraikan diatas, pengembangan dan
pembinaan pendidikan dokter di Universitas Muhammadiyah Malang berorientasi
kepada ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya a) ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran yang berlandaskan nilai-nilai Islam, dan b) masyarakat.
Orientasi pendidikan ini akan
memberikan arah pengembangan dan pembinaan Program Pendidikan Dokter
Universitas Muahmmadiyah Malang, termasuk kegiatan akademiknya, dan
pengembangan berbagai sumber yang diperlukan.
Orientasi Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Kedokteran
Pendidikan dokter berorientasi kepada
ilmu pengetahuan dan teknologi bermakna bahwa institusi pendidikan kedokteran
selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
Melalui kurikulum pendidikan, khususnya isi pendidikan dan berbagai pengalaman
belajar yang dilaksanakan di dalam suatu lingkungan belajar yang dilengkapi
dengan fasilitas pendidikan yang diperlukan, memungkinkan peserta didik
mengikuti dan menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
Dengan demikian dapat ditumbuhkan dan dibina sikap dan kemampuan akademik dan
keprofesian pada peserta didik. Dalam hal ini orientasi ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran ditekankan kepada ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran keluarga dan kedokteran industri.
Orientasi Masyarakat
Pendidikan dokter yang berorientasi
kepada masyarakat bermakna bahwa pendidikan diorientasikan kepada tuntutan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat di masa yang akan datang yang sesuai
dengan nilai-nilai Islam untuk tercapainya masyarakat madani. Oleh karena itu
kurikulum pendidikan disusun dengan bertolak dari tujuan pendidikan yang
diturunkan dari tuntutan perkembangan masyarakat serta pembangunan di masa yang
akan datang. Kegiatan belajar mengajar melalui beberapa bentuk pengalaman
dikembangkan di masyarakat.
Kerangka Konsep Pendidikan Dokter
Bertolak dari tujuan pendidikan dokter
dan orientasi pendidikan dokter Universitas Muhammadiyah Malang, kurikulum
pendidikan dokter disusun berlandaskan kerangka konsep yang kokoh, yang berupa
kerangka dasar penyusunan kurikulum pendidikan, seperti yang diuraikan di bawah
ini :
Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan landasan utama dalam melaksanakan pelayanan dan asuhan kedokteran
kepada masyarakat, serta pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
bidang kedokteran selanjutnya. Oleh karena itu isi pendidikan dan berbagai
bentuk pengalaman belajar dalam proses pendidikan ditata dan dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga memungkinkan bagi peserta didik memahami dan menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang diperlukan, sesuai tujuan
pendidikan yang diperlukan.
Kelompok ilmu pengetahuan kedokteran
yang mencakup ilmu alam dasar kedokteran, ilmu biomedik (ilmu kedokteran dasar),
ilmu kedokteran komunitas, ilmu kesehatan masyarakat, dan ilmu kedokteran
klinik merupakan isi pokok pendidikan dokter. Kemampuan membina sikap dan
menguasai kelompok ilmu pengetahuan kedokteran dan berbagai bentuk pengalaman
belajar, dalam lingkungan belajar dengan masyarakat akademik dan suasana
akademik yang kondusif dan bernuansa Islami.
Menyelesaikan Masalah Secara Ilmiah
Kemampuan menyelesaikan masalah secara
ilmiah merupakan landasan utama untuk menumbuhkan dan membina kemampuan
menerapkan metode menyelesaikan masalah dalam bidang kedokteran, baik pada
penelitian maupun pada pelaksanaan pelayanan dan asuhan medis. Sebagai metode
menyelesaikan masalah secara ilmiah, proses medik bermula dengan pengkajian,
kemudian menegakkan diagnosis medis, menyusun rancangan atau interfensi medis,
melaksanakan tindakan medis yang dilandasi oleh etik kedokteran Islam, hingga
melaksanakan evaluasi hasil tindakan dan menentukan tindak lanjut. Kemampuan
ini ditumbuh kembangkan sejak dini melalui rangkaian berbagai bentuk pengalaman
belajar. Secara terintegrasi ditumbuhkan dan dibina kemampuan berfikir kritis,
penalaran saintifik, berfikir alternatif dan kemampuan dalam pengambilan
keputusan klinik secara benar.
Sikap, Perilaku, dan Kemampuan
Keprofesian
Sikap, perilaku, dan kemampuan
keprofesian yang dijiwai oleh prinsip humaniora Islami yang merupakan landasan
utama pada pelaksanaan pelayanan/asuhan medis yang berpedoman pada etik
kedokteran Islam, dalam kehidupan keprofesian dan pengembangan diri dari seorang
dokter. Penumbuhan dan pembinaannya memerlukan waktu lama dengan cara yang
benar. Untuk memungkinkan hal ini diperlukan suatu lingkungan yang kondusif
untuk perubahan sikap dan kemampuan keprofesian seperti yang dirumuskan dalam
tujuan pendidikan dokter. Dalam hal ini sikap dan perilaku profesional
Islami mendapatkan perhatian khusus dari semua komponen pendidikan dokter
sebagai upaya yang sistematis dan berkelanjutan sehingga terwujud dokter yang
mempunyai sikap dan perilaku profesional Islami yang merupakan salah satu
kekhususan program pendidikan dokter UMM. Penumbuhan dan pembinaan berfikir,
bersikap, dan bertindak sesuai etik kedokteran Islam, serta mengambil keputusan
klinik (clinical decision) merupakan suatu proses panjang serta berlanjut dalam
suatu lingkungan masyarakat akademik yang Islami dan masyarakat keprofesian
yang sarat dengan model peran, yaitu masyarakat profesi kedoteran yang Islami.
Belajar Aktif dan Mandiri
Kemampuan dan kemauan belajar secara
aktif dan mandiri, menuju terbinanya kemampuan mengarahkan belajar sendiri dan
berlanjut dibina sejak awal program pendidikan hingga akhir pendidikan.
Berbagai bentuk pengalaman belajar dirangkai dan dilaksanakan sedemikian rupa,
sehingga dapat ditumbuhkan dan dibina sikap dan kemampuan secara berlanjut
sesuai azas belajar sepanjang hayat dan hakikat profesi kedokteran.
Pendidikan di Masyarakat
Sikap dan ketrampilan profesional
sebagai dokter dan sebagai da’i yang mengabdikan dirinya kepada masyarakat,
ditumbuhkan dan dibina pada peserta didik sepanjang proses pendidikannya
melalui berbagai bentuk pengalaman belajar dalam tatanan nyata di masyarakat.
Melalui pengalaman belajar yang dikembangkan di masyarakat terutama pengalaman
belajar lapangan (PBL) dan pengalaman belajar klinik (PBK) peserta didik
mendapat kesempatan terlatih dalam bekerja dan berdakwah di masyarakat. Dalam
hal ini peserta didik dapat melakukan adaptasi profesional, mengambil keputusan
klinik, serta lebih peka dan mampu mengidentifikasi berbagai masalah medis yang
dihadapi masyarakat. Di samping itu peserta didik akan lebih terlatih dalam
memecahkan masalah medis yang ada di masyarakat, dengan memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi medis maju, pemilihan teknologi medis tepat guna
serta memanfaatkan berbagai sumber dan kemampuan yang ada di masyarakat. Di
sisi lain peserta didik akan mempunyai kesempatan untuk menggunakan keilmuan
dan keprofesian dalam berdakwah.
Kurikulum Program Pendidikan Dokter
Pendidikan Dokter adalah pendidikan
akademik-profesional, merupakan suatu kesatuan yang utuh, sehinggga dalam
pembelajarannya terdapat dua tahap program, yaitu tahap program akademik dan
tahap program keprofesian.
Tahap Program Akademik
Tujuan pendidikan tahap program
akademik adalah mendidik mahasiswa melalui proses belajar mengajar dalam bentuk
terintegrasi dari semua bidang dengan pendekatan Problem based learning (PBL)
dan Research based learning yang dijabarkan dalam bentuk diskusi tutorial,
praktikum dan skills lab.
Tahap Program Keprofesian
Tujuan pendidikan tahap program
keprofesian adalah merupakan pendidikan lanjutan yang merupakan satu-kesatuan
yang utuh program akademik-keprofesian, tahap program keprofesian mendidik
mahasiswa melalui proses belajar mengajar dalam bentuk pengalaman belajar
klinik (PBK) dan pengalaman belajar lapangan (PBL) yang menggunakan berbagai
bentuk dan tingkat tatanan pelayanan kesehatan nyata yang memenuhi persyaratan
pendidikan sebagai lahan praktek.
Proses belajar mengajar Tahap
Akademik-Profesi dijabarkan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi sesuai dengan
Standart Kompetensi Dokter Indonesia yang disahkan oleh Konsil Kedokteran
Indonesia. Standart Kompetensi Dokter meliputi.
Area Kompetensi:
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan Klinis
3. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
4. Pengelolaan Masalah Kesehatan
5. Pengelolaan Informasi
6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
7. Etika, Moral, Medikolegal dan
Profesionalisme serta Keselamatan Pasien
Mulai tahun akademik 2007/2008 Program
Studi Pendidikan Dokter UMM menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan
masa waktu 3,5 tahun Tahap Akademik dan 1,5 tahun Tahap Profesi, sehingga masa
pendidikan diselesaikan 5 tahun dengan gelar Dokter (dr).
Tahapan pembelajaran Program Studi
Pendidikan Dokter UMM dibagi menjadi tiga tahap:
Tahap ke-1 : (1 semester)
Pendidikan umum (general education)
untuk mencapai ketrampilan dan sikap dasar yaitu ketrampilan pembelajaran
sepanjang hayat, ketrampilan-ketrampilan generic dan sikap peduli terhadap
lingkungan/masyarakat
Tahap ke-2 : (6 semester)
Pendidikan terintegrasi baik yang
horizontal maupun vertical, untuk mencapai ketrampilan-ketrampilan menjelaskan
dan menanggulangi masalah pasien dan masyarakat secara ilmiah, termasuk
ketrampilan penelitian
Tahap ke-3 (3 semester)
Pendidikan berbasis kompetensi, sebagai
kemampuan profesi klinik dan kedokteran komunitas
KURIKULUM KBK KIKI
KURIKULUM BERBASIS
KOMPETENSI,
KEDOKTERAN ISLAMI,
KEDOKTERAN KELUARGA DAN KEDOKTERAN INDUSTRI
FKUMM telah mendapatkan Program Hibah
Kompetisi (PHK) Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PKPD) DIKTI sejak tahun
2010 - 2013, salah satu program kegiatan melakukan re-design kurikulum tahun
akademik 2007/2008, kurikulum sebelumnya diganti dengan kurikulum KBK KIKI
(Kurikulum Berbasis Kompetensi Kedoktrean Islami, Kedokteran Keluarga dan
Kedokteran Industri). Kurikulum KBK KIKI diberlakukan pada ajaran tahun
akademik 2013/2014.
Kurikulum KBK KIKI terdiri dari 2 tahap
yaitu tahap Akademik dan tahap Profesi
Tahap Akademik dibagi menjadi 5
Fase
- Fase I : General Education
- Fase II : Sistem Normal
- Fase III : Proses Sehat Sakit
- Fase IV : Riset
- Fase V : Gangguan Kesehatan dan Lingkungan
Tahap Profesi
- Kepaniteraan Klinik di Rumah Sakit
- Kepaniteraan Klinik di Puskesmas
- Kepaniteraan Klinik di Klinik
Keluarga dan Industri
Strategi yang diterapkan adalah
pembelajaran blok dengan metode pembelajaran menggunakan Problem Based
Learning (PBL). Sistem ini membutuhkan waktu 7 semester (3,5 tahun) untuk
menyelesaikan beban studi 149 SKS pada Tahap Akademik (Sarjana Kedokteran) dan
4 semester (2 tahun) untuk menyelesaikan beban studi 35 SKS pada Tahap Profesi
(Profesi Dokter). Masa studi yang dibutuhkan hingga lulus menjadi Dokter
seluruhnya 11 semester (5,5 tahun) dengan beban studi 184 SKS.
Mengacu pada Standar Kompetensi Dokter
dan Standar Profesi Dokter yang disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia tahun
2012, proses pembelajaran di FK UMM memuat 7 area kompetensi utama, yaitu: (i)
Profesional yang Luhur, (ii) Mawas diri dan Pengembangan Diri, (iii) Komunikasi
Efektif, (iv) Pengelolaan Informasi, (v) Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran, (vi)
Ketrampilan Klinis, (vii) Pengelolaan Masalah Kesehatan. Kompetensi pendukung
di FK-UMM terdiri dari: (i) Kedokteran Umum, (ii) Kedokteran Keluarga, (iii)
Kedokteran Industri, dan (iv) Nilai-nilai Islami. Area kompetensi utama dan
kompetensi pendukung tersebut diintegrasikan ke dalam sistem pembelajaran blok.
Strategi pembelajaran KBK yang
diterapkan adalah dengan mengelompokkan beberapa mata kuliah ke dalam beberapa
blok secara spesifik, dimana setiap blok merupakan satu area pembelajaran
masalah kesehatan. Jumlah blok pembelajaran di FK UMM pada saat ini sebanyak 21
blok atau rata-rata 3 blok per semester yang telah mencakup kompetensi utama
dan kompetensi pendukung. Pada setiap blok terdiri dari 3-5 skenario,
tergantung berapa lama satu blok tersebut diselesaikan. Apabila jadual
pembelajaran blok diselesaikan dalam 5 minggu maka dalam blok tersebut akan
membahas 3 skenario. Setiap skenario diselesaikan dalam waktu 1 minggu dengan
rangkaian kegiatan diskusi tutorial 2 kali, skill lab 2 kali, kuliah pakar 3-5
kali, diskusi pleno 1 kali dan bila diperlukan praktikum, maka dilakukan
praktikum 1 kali. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan ujian tengah blok dan
satu minggu terakhir digunakan untuk ujian blok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar